Harga emas melesat ke rekor tertingginya pada hari Kamis (21/3) karena dolar AS dan imbal hasil obligasi melemah pasca Federal Reserve mempertahankan proyeksi penurunan suku bunga sebanyak tiga kali untuk tahun ini.
Harga emas di pasar spot naik 1% menjadi $2,208.30 per ons, pada pukul 07.25 GMT, setelah menyentuh level tertinggi sepanjang masa di level $2,222.39 pada awal sesi. Untuk emas berjangka AS melonjak 2,3% menjadi $2,211.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil dan membebani dolar, sehingga membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Sementara The Fed mempertahankan suku bunga stabil kemarin, namun para pembuat kebijakan mengindikasikan bahwa mereka masih memperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar tiga perempat poin persentase pada akhir tahun 2024.
Ketua Fed Powell mengatakan angka inflasi yang tinggi baru-baru ini tidak mengubah “kisah” yang mendasari berkurangnya tekanan harga AS secara perlahan.
Sementara dolar tergelincir ke level terendah sepekan terhadap mata uang rivalnya, dan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun juga merosot.
Harga emas di pasar spot mungkin akan menguji ulang resistensinya di $2.222 per ons, penembusan di atasnya dapat menyebabkan kenaikan ke kisaran $2.228-$2.234, menurut analis teknikal Reuters, Wang Tao.
Harga perak di pasar spot naik 0,4% menjadi $25,72 per ons, platinum naik 0,6% menjadi $912,50 dan paladium naik 1% menjadi $1,031,55.(yds)
Sumber: Reuters